Selasa, 12 Februari 2013

globalisasi dan budaya



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

            Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu. Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan. Dalam kata globalisasi tersebut mengandung suatu pengetian akan hilangnya satu situasi dimana berbagai pergerakan barang dan jasa antar negara diseluruh dunia dapat bergerak bebas dan terbuka dalam perdagangan. Dan dengan terbukanya satu negara terhadap negara lain, yang masuk bukan hanya barang dan jasa, tetapi juga teknologi, pola konsumsi, pendidikan, nilai budaya dan lain-lain. Konsep akan globalisasi menurut Robertson (1992), mengacu pada penyempitan dunia secara insentif dan peningkatan kesadaran kita akan dunia, yaitu semakin meningkatnya koneksi global dan pemahaman kita akan koneksi tersebut. Globalisasi memiliki banyak penafsiran dari berbagai sudut pandang.
Proses perkembangan globalisasi pada awalnya ditandai kemajuan bidang teknologi informasi dan komunikasi. Bidang tersebut merupakan penggerak globalisasi. Dari kemajuan bidang ini kemudian mempengaruhi sektor-sektor lain dalam kehidupan, seperti bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan lain-lain. Salah satu aspek yang terpengaruh oleh globalisasi adalah kebudayaan. Terkait dengan kebudayaan, kebudayaan dapat diartikan sebagai hasil keseluruhan cipta, rasa dan karsa manusia. Kebudayaan juga dapat didefinisikan sebagai wujudnya, yang mencakup gagasan atau ide, kelakuan dan hasil kelakuan. Bagi bangsa Indonesia aspek kebudayaan merupakan salah satu kekuatan bangsa yang memiliki kekayaan nilai yang beragam. Dalam makalah ini akan membahas pengaruh globalisasi terhadap budaya bangsa Indonesia.
B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Apa pengaruh globalisasi terhadap budaya bangsa Indonesia?
2.      Bagaimana cara mengatasi dampak dari globalisasi tersebut?
C.    Tujuan

Adapun tujuan dari masalah-masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Mengetahui pengaruh globalisasi terhadap budaya bangsa Indonesia.
2.      Untuk mengetahui bagaimana cara mengatasi dampak dari globalisasi tersebut.













BAB II
PEMBAHASAN


A.    Globalisasi dan Budaya Bangsa
Sebelum kita mengkaji lebih jauh tentang globalisasi dan kebudayaan, maka seyogyanya kita harus memahami terlebih dahulu pengertian globalisasi dan kebudayaan tersebut. Globalisasi merupakan suatu proses pengintegrasian manusia dengan segala macam aspek-aspeknya ke dalam satu kesatuan masyarakat yang utuh dan yang lebih besar. Sedangkan kebudayaan adalah hasil cipta, rasa, dan karsa manusia. Manusia tumbuh dan berkembang dalam pengaruh kebudayaan yang mengelilinginya. Kebudayaan antara masyarakat yang satu dengan yang lainnya sudah pasti terdapat perbedaan yang mendasarinya.
Era globalisasi salah satunya ditandai dengan adanya kesalingterkaitan (interconnectedness) dan saling terhubung (interrelation) antarindividu di seluruh dunia. Hal ini membuat masyarakat dunia, termasuk bangsa Indonesia harus bersiap-siap menerima kenyataan masuknya pengaruh luar terhadap seluruh aspek kehidupan bangsa. Salah satu aspek yang terpengaruh adalah kebudayaan. Nilai-nilai moral bangsa Indonesia yang terdahulu terkenal dengan adat ketimuran yang mempunyai nilai-nilai budaya yang luhur, serta adab kesopanan yang tinggi. Namun pada saat ini karena pengaruh globalisasi yang disusupi oleh gaya kapitalis dan  pemikiran liberalis yang akhirnya mengikis nilai-nilai budaya Indonesia yang bermartabat menuju pada moral bangsa yang rendah.
Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk dalam berbagai hal, seperti keanekaragaman budaya, lingkungan alam, dan wilayah geografisnya. Keanekaragaman masyarakat Indonesia ini dapat dicerminkan pula dalam berbagai ekspresi dalam menjalani kehidupannya. Globalisasi dalam kebudayaan dapat berkembang dengan cepat, hal ini tentunya dipengaruhi oleh adanya kecepatan dan kemudahan dalam memperoleh akses komunikasi dan berita. Selain memberi dampak positif dalam hal kemudahan, hal ini juga memberi dampak negative bagi bangsa Indonesia sendiri.
B.     Dampak Globalisasi terhadap Budaya Bangsa
Arus globalisasi saat ini telah menimbulkan pengaruh terhadap perkembangan budaya bangsa Indonesia. Dalam hal budaya globalisasi telah menimbulkan sebuah kecenderungan yang mengarah terhadap memudarnya nilai-nilai pelestarian budaya. Budaya Indonesia yang dulunya ramah-tamah, gotong royong dan sopan berganti dengan budaya barat. Berikut ini dampak-dampak yang ditimbulkan dari globalisasi terkait dengan budaya bangsa:
1.        Memudarnya budaya bangsa sendiri .
Kehadiran teknologi yang semakin maju menjadikan banyak budaya-budaya dari bangsa lain dengan mudah memasuki kehidupan masyarakat kita. Namun ironisnya hal tersebut justru menjadikan masyarakat cenderung lebih mengagung-agungkan budaya lain dibanding dengan budayanya sendiri. Pada saat ini hampir sebagian besar para generasi muda kita apabila ditanya tentang budaya bangsanya sedikit yang mengetahuinya. Namun apabila mereka ditanya tentang budaya lain misalnya ‘gangnam style’ pasti mengetahuinya. Hal-hal seperti inilah yang harus diwaspadai karena apabila tidak diperhatikan budaya bangsa kita ini akan hilang tergerus oleh arus globalisasi.
2.      Memudarnya penggunaan bahasa daerah.
Hal lain yang merupakan pengaruh globalisasi adalah dalam hal bahasa yaitu memudarnya penggunaan bahasa daerah. Sekarang ada kecenderungan di kalangan anak muda tidak mengetahui bahasa daerahnya. Contoh konkritnya yaitu, saat ini sering dijumpai orang jawa yang tidak bias berbahasa jawa dengan baik dan benar. Selain itu kita sering dengar anak muda mengunakan bahasa Indonesia dengan dicampur-campur bahasa inggris seperti OK, No problem dan Yes’, bahkan kata-kata makian yang sering kita dengar di film-film barat, sering diucapkan dalam kehidupan sehari-hari.
3.    Maraknya budaya pakaian yang tidak menceminkan kesopanan.
Gaya berpakaian remaja Indonesia yang dulunya menjunjung tinggi norma kesopanan telah berubah mengikuti perkembangan zaman. Ada kecenderungan bagi remaja putri di kota-kota besar memakai pakaian minim dan ketat yang memamerkan bagian tubuh tertentu. Budaya perpakaian minim ini dianut dari film-film dan majalah-majalah luar negeri yang ditransformasikan kedalam sinetron-sinetron Indonesia. Derasnya arus informasi, yang juga ditandai dengan hadirnya internet, turut serta menyumbang bagi perubahan cara berpakaian. Pakaian mini dan ketat telah menjadi trend di lingkungan anak muda.
4.      Lunturnya rasa gotong royong dan kepedulian terhadap sesama.
Era globalisasi juga telah menghasilkan manusia yang individualis yang tidak peduli dengan keadaan sekitarnya. Hal ini bertolak belakang dengan kondisi budaya bangsa Indonesia yang selalu mengedepankan rasa gotong royong dan peduli terhadap kondisi sekitarnya. Contoh real dalam kehidupan nyata yaitu, beberapa waktu lalu terungkap pabrik ekstasi terbesar di suatu daerah. Namun Ironisnya masyarakat sekitarnya justru tidak menyangka kalau di tempatnya terdapat pabrik ekstasi terbesar.
5.      Munculnya budaya pergaulan bebas dan hedonisme.
Pada saat ini generasi kita tengah dilanda wabah pergaulan bebas dan budaya hidup hedonisme. Ironisnya hal ini justru dialami oleh para pelajar yang dijadikan tumpuan pembangunan di masa depan. Pada sisi inilah yang menjadi permasalahan yang serius dari globalisasi.

C.    Upaya Mengatasi Dampak dari Globalisasi
Proses globalisasi yang membawa dampak positif maupun dampak negatif telah menembus ke segala penjuru dunia tanpa mengenal batas administrasi negara. Oleh karena itu, tindakan preventif yang harus kita lakukan terhadap arus globalisasi yaitu bersikap waspada dan selektif terhadap segala macam arus globalisasi tersebut. Untuk itu kita harus memiliki ketahanan nasional yang kuat. Sikap selektif dapat diartikan sebagai sikap untuk memiliki dan menentukan alternatif yang terbaik bagi kehidupan diri, lingkungan masyarakat, bangsa, dan negara melalui proses yang berhati-hati, rasional, dan normatif terhadap segala macam pengaruh dari luar sehingga apa yang telah menjadi pilihan dapat diterima oleh semua pihak dengan penuh tanggung jawab. Sebelum melaksanakan harus dipikirkan secara matang terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan apa yang pantas dan cocok dilakukan di bangsa lain belum tentu pantas dilakukan di bangsa sendiri.











BAB III
     PENUTUP

A.    Kesimpulan
Pengaruh globalisasi disatu sisi ternyata menimbulkan pengaruh yang negatif bagi kebudayaan bangsa Indonesia. Norma-norma yang terkandung dalam kebudayaan bangsa Indonesia perlahan-lahan mulai pudar. Gencarnya serbuan teknologi disertai nilai-nilai interinsik yang diberlakukan di dalamnya, telah menimbulkan isu mengenai globalisasi dan pada akhirnya menimbulkan nilai baru tentang kesatuan dunia. Pada saat ini globalisasi telah menimbulkan beberapa hal terutama dalam bidang budaya seperti; memudarnya budaya bangsa, memudarnya penggunaan bahasa daerah, maraknya budaya pakaian yang tidak menceminkan kesopanan, lunturnya rasa gotong royong dan kepedulian terhadap sesama serta munculnya budaya pergaulan bebas dan hedonism dan sebagainya. Oleh karena itu, tindakan preventif yang harus kita lakukan terhadap arus globalisasi yaitu bersikap waspada dan selektif terhadap segala macam arus globalisasi tersebut. Untuk itu kita harus memiliki ketahanan nasional yang kuat.








DAFTAR PUSTAKA

Ghazali, Adeng. 2004. Civic Education. Bandung : Benang Merah Press.
Muhlisin dan Sujiyanto. 2005. Praktik Belajar Kewarganegaraan. Jakarta : Ganeca
Exact.
Sunarso, dkk. 2006. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: UNY Press
http://jamalmal.blogspot.com/2011/05/pengaruh-globalisasi-terhadap_23.html diakses pada tanggal 1 November 2012 pukul 14.40 WIB.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar